(WARTADEWATA.COM) – Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat tampil sebagai salah satu narasumber di Pertemuan The 12th Annual Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023 di Nusa Dua, pada Kamis (21/9/2023).
Irwan Hidayat dalam pertemuan tersebut memaparkan kunci suksesnya mengelola bisnis. “Sido Muncul melalui proses panjang untuk sampai pada kondisi saat ini. Tahun 1985-1989 kami tidak maju-maju, malah banyak utang. Lalu kami ubah konsep, harus jadi ilmiah. Laboratorium pun kami bangun,” paparnya dalam Bussiness Insight yang dipandu Dwijatno Judiharto dari SKK Migas.
Menurut Irwan Hidayat ada beberapa hal yang selalu dilakukan dalam kesehariannya yaitu dicintai dan harus jadi yang bermanfaat. Sebagai pemilik bisnis dan pengelola bisnis ia mencintai karyawan dan lingkungan. Soal produk, ia secara tegas mengatakan harus berkualitas baik dan tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan improvisasi. “Terkait lingkungan, tahun depan saya akan ajak semua stakeholder bantu tangani stunting. Kita harus putus mata rantai stunting. Cari keluarga yang punya anak stunting dan bantu mereka. Anak-anak adalah bonus demografi. Kita persiapkan mereka sebagai Sumber Daya Manusia yang cerdas dan tinggi,” tegasnya.
Terkait eksistensinya di Sido Muncul, Irwan Hidayat mengaku sudah 54 tahun bekerja di Sido Muncul diawali sebagai Marketing. Ia terinspirasi perusahaan farmasi yang punya standar rasional, aman, jujur, dan berbasis ilmiah. Inspirasi berikutnya adalah dunia kedokteran. Sumpah Hipokrates menyatakan dokter akan melayani pasien dengan hati, pikiran, dan ilmu yang dimiliki. Dari kedua inspirasi ini ia melakukan peniruan, salah satunya dengan membuat laboratorium untuk menguji produk yang akan dipasarkan, ucapnya, seraya mendapat tepukan tangan yang meriah dari peserta Pertemuan The 12th Annual Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023 di Nusa Dua,
Selain itu Irwan Hidayat juga memaparkan terkait pemasaran. “Tahun 2006, Roy Marten ditangkap karena kasus narkoba. Saya kasihan lihat Anna Maria istri dari Roy Marten. Saya kontak dia untuk jadi bintang iklan Tolak Angin. Hasilnya, penjualan Tolak Angin naik 5 kali lipat. Waktu Kuku Bima EnerG juga mirip. Saya terinspirasi Mbah Marijan dan Chris John, dua sosok pemberani. Saya ajak mereka jadi bintang iklan. Penjualan Kuku Bima dengan tagline Roso naik 4 kali lipat. Apa kiat suksesnya, saya sendiri tidak tahu. Saya hanyalah pelaku sejarah yang meneruskan bisnis keluarga dan saya penerima keberuntungan,” jelas Irwan Hidayat yang saat ini sedang mengembangkan bisnis ayam goreng “Bima” miliknya.(pur)
