(WARTADEWATA.COM) - Sepertinya dalam dunia modifikasi atau dunia custom terus menggeliat dan melahirkan ide-ide cemerlang dan super kreatif. Dan perlu diketahui bahwa memodifikasi motor khususnya, tidaklah mudah seperti yang kita pikirkan. Memodifikasi motor adalah salah cara untuk mendapatkan rasa puas para modifikator motor apalagi setelah hasil modifikasinya selesai dan diapresiasi banyak pihak. Pada umumnya motor yang sudah dimodifikasi banyak dijadikan pajangan atau kendaraan sehari-hari.
Yonathan Ricky Hantojo, owner DMWork Motorcycles, Parts n Co ditemui disela-sela acara launching Accessories TVS Ronin by DM Work Motorcycles, pada Sabtu (23/11/2024) di Denpasar, mengatakan di Indonesia dunia modifikasi atau costum sepeda motor terus menggeliat bahkan ide-ide kreatif terus bermunculan sehingga hal ini bisa mengerakkan sektor UMKM. "Ini pertama kali kami buat event di Bali. Tujuannya tentu biar orang makin tahu perkustoman dan euforianya biar nambah. Budget untuk memodifikasi TVS Ronin ini sekitar Rp 9 jutaan. Ini untuk menjadikannya bentuk Scrambler atau Cafe Racer, ujar Yonathan.
Market modifikasi motor di Bali menurutnya juga bagus untuk dikembangkan dengan menyasar anak muda. Tantangannya adalah Bali pakemnya lebih ke Chopper dan ini proses pembuatannya lebih lama dibanding Scrambler dan Cafe Racer kata Yonathan.
Diungkapkan Yonathan pihaknya menjadikan TVS Ronin sebagai bahan modifikasi karena secara kualitas, motor ini bagus, CC 225 dan cocok dijadikan konsep retro modern. DM Work juga menggandeng UMKM untuk memproduksi part custom untuk TVS Ronin. Ada sekitar 20 aksesoris yang dibuat, diantaranya knalpot, jok, dan fender, ungkap Yonathan yang workshopnya kini berada di Solo dan sedang menyiapkan tempat baru di Kerobokan, Badung.
Dengan hadirnya modifikasi DMWork, customer jadi punya pilihan. Ia pun optimis dunia permodifikasian khususnya di Bali tetap bergairah karena marketnya besar dan anak mudanya kreatif.(pur)