(WARTADEWATA.COM) – Asian Surfing Cooperative (ASC) dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) dengan bangga mengumumkan tahun kedua dari Liga Surfing Indonesia (LSI) yang merupakan liga surfing nasional pertama di Asia. LSI akan mulai dilaksanakan pada 16-17 April 2022 dan diikuti oleh 17 klub dari penjuru Indonesia, mulai dari Jawa Barat hingga Pulau Rote, sudah mendaftarkan keanggotaannya pada kompetisi ini. Masing-masing klub akan memulai LSI tahun 2022 ini dengan menyelenggarakan 5 kompetisi klub secara internal dan nantinya akan beradu pada Grand Final LSI yang rencananya akan dilaksanakan pada 13-15 September 2022.
Liga Surfing Indonesia mengumpulkan klub surfing terbaik di Indonesia dalam seri kompetisi tahunan dengan tujuan menciptakan jalur yang perkembangan yang berkelanjutan bagi pertumbuhan industri olahraga selancar. Dimulai dengan kategori anak laki-laki dan perempuan usia 10 tahun ke bawah, kemudian junior, open laki-laki dan perempuan (16 hingga 35 tahun), dan master (usia diatas 35 tahun). LSI mengatur dan mengelola kompetisi ini secara profesional mengikuti aturan dan kode etik yang berlaku di industri selancar. Masing-masing klub mengadakan 5 kompetisi untuk menentukan peringkat dari setiap divisi yang nantinya 4 surfer peringkat teratas dari setiap divisi akan berlaga di Grand Final untuk bersaing dengan surfer peringkat teratas dari klub lainnya. Untuk menentukan peringkat surfer, masing-masing klub akan menggunakan LiveHeats yang merupakan aplikasi program penilaian online.
Musim perdana LSI di tahun 2021 diikuti oleh 15 klub, dan setelah musim yang penuh tantangan akibat Covid -19 yang menyebabkan penundaan Grand Final hingga Maret 2022, total 197 peselancar dari Jawa Barat hingga Sumbawa datang ke Bali dengan 4 surfer teratas mereka dari masing-masing divisi untuk bersaing menjadi peringkat 1 dan memenangkan hadiah berupa uang tunai dan piala pada liga selancar tingkat nasional pertama di Indonesia.
Presiden ASC sekaligus SekJen PSOI Tipi Jabrik berharap dapat melanjutkan kesuksesan tahun pertama LSI. “ LSI 2021 sangat menantang dikarenakan oleh situasi Covid – 19, namun dengan dukungan luar biasa dari klub, sponsor, PSOI, dan tim ASC kami yang hebat, kami berhasil menyelenggarakan LSI 2021 dan memiliki Grand Final yang fantastis di Pantai Kuta pada Maret lalu, sehingga saya ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk semua pihak yang terlibat,” katanya.
Ditambahkan, “Saat ini kami telah menambahkan beberapa klub baru sehingga kami senang sekali akan pertumbuhan minat orang-orang Indonesia pada olahraga selancar. Untuk tahun 2022, kamu berusaha untuk mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah, pariwisata, generasi muda dan olahraga secara spesifik, karena selancar merupakan media pertumbuhan yang baik untuk pariwisata, ekonomi dan kebanggaan bangsa sebagai olahraga yang sedang berkembang di Indonesia. Pengembangan ini diharapkan dapat menghadirkan bibit-bibit peselancar baru seperti Rio Waida yang mewakili Indonesia dalam Olimpiade Tokyo dan kompetisi skala internasional lainnya dan ini LSI merupakan platform yang akan membantu mewujudkan cita-cita tersebut. Kami beruntung karena tahun ini East Venture memberikan kepercayaan mereka dan membantu kami dalam mewujudkan cita-cita. Kami berharap ini dapat membuka ketertarikan bagi korporasi lainnya untuk juga mendukung olahraga selancar. Dengan dukungan yang banyak, dunia selancar di Indonesia dapat bertumbuh dan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi semua yang berkaitan dengan surfing,” tambah Jabrik.
Berikut merupakan para pemenang dari Grand Final Liga Surfing Indonesia 2021 yang diselenggarakan pada 11-13 Maret 2022 di Pantai Kuta. Under 10 pemenangnya Gede Darma Wisesa (Legian, Bali), Junior pemenangnya Gilang Edwar (Batu Karas, West Java), Women pemenangnya Dhea Natasya (Kuta, Bali), Men pemenangnya Dhany Widianto (Kuta, Bali), Master pemenangnya Dedi Santoso (Kuta, Bali) dan Club Champion pemenangnya Halfway Kuta Boardriders (Kuta, Bali).(rls)
