(WARTADEWATA.COM) – Tidak bisa dipungkiri di era digital seperti sekarang ini berbagai usaha maupun industri pasti membutuhkan tenaga TIK (Teknologi Informasi Komputer). Hal ini tentu akan menggairahkan sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi berbasis teknologi informasi komputer. ITB STIKOM Bali misalnya, terus melakukan berbagai inovasi dan kreativitas guna meningkatkan kualitas lulusannya. Dan terbukti lulusan ITB STIKOM Bali mampu bersaing dan mengisi lowongan kerja dari berbagai perusahaan bahkan banyak yang menjadi wirausaha. “Rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha, hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK. Setiap hari ITB STIKOM Bali menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata 3 perusahan baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus. Hal ini juga ditunjang dengan adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha. Ada 2 fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah 3 tahun berturut-turut datang ke kami untuk mencari 1000 orang sarjana computer dan selalu tidak terpenuhi dan juga dari salah satu intansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah 3 tahun berturut-turut formasi ASN/PNS nya yang bidang IT tidak memenuhi kuota sedangkan untuk bidang/jurusan/prodi lain selalu membludak, ungkap Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan, disela-sela acara Coffe morning ITB Stikom Bali bersama awak media Rabu (08/02/2022) di Duta Orchid Resto, Sanur, Denpasar.
Menurut Dadang jumlah mahasiswa terdaftar yang sedang belajar saat ini di ITB Stikom Bali sekitar 6.500 orang dimana 80 % merupakan putera puteri Bali, sedangkan sisanya berasal dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua bahkan dari luar negeri. Sampai saat ini ITB STIKOM Bali telah bekerjasama dengan 199 Mitra dari kalangan Pemerintah, BUMN, Industri, dan Perbankan. Sekarang ini kita akan ber MOU dengan puluhan media dan juga dengan 1 bank serta 1 yayasan dari Ubud yang concern dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi, ujarnya.
Dijelaskan ITB STIKOM Bali kini telah memiliki dua Fakultas yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi yakni Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Teknologi Informasi (semua S1) dan ada tambahan 2 program dua gelar yakni dengan Help University di Kuala Lumpur dan Dengan Binus University di Jakarta serta Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi yakni Bisnis Digital (S1) dan Manajamen Informatika (D3). Program Magister Komputer (S2) sedang dalam proses pengurusan ijin dari Ditjen Dikti Ristek. Ada lagi terobosan kerjasama yang dilakukan yakni Program Internship atau magang secara daring dengan Lithan EduClass Singapore yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program kerjasama dengan Singapura telah mulai pada 4 Oktober 2021 lalu dengan peserta sekitar 100 orang dimana para mahasiswa akan disalurkan magang pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat dengan mendapatkan uang saku sampai dengan Rp. 100 juta per 3 tahun atau 33 juta per tahun atau sekitar Rp. 2.750.000,00 per bulan dan biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan tempat magang. Ada 2.000 an perusahaan berskala internasional yang berkantor di Singapura telah siap menerima magang online dari seluruh mahasiswa ITB STIKOM Bali. Saat ini sedang dibuka proses pendaftaran batch 2 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2022, jelas Dadang.
Terobosan lainnya program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang. Saat ini 15 orang mahasiswa kami sedang magang ke Jepang dan 5 orang lagi menunggu pemberangkatan karena visa magang yang belum dibuka. Para mahasiswa yang sedang ngantri untuk diproses penempatan ke Jepang baik untuk kuliah sambil magang / kerja mencapai 200 orang. Para Mahasiswa yang menjalankan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemenristekdikbud adalah Pertukaran mahasiswa dengan STT Bandung sebanyak 30 orang, pertukaran mahasiswa dengan kampus lain yang dibiayai kementerian sebanyak masing-masing 20 orang (inbond dan outbond), Program Kampus Mengajar sebanyak 8 orang, program Studi Independent sebanyak 10 orang sedang program pemagangan 23 orang. ITB STIKOM Bali juga memiliki bagian Inkubator Bisnis, Inkubator Bisnis STIKOM Bali, Unit Unggulan Membentuk Calon Technopreneur Masa Depan Bentukan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali. Inkubator bisnis STIKOM Bali sebagai salah satu penggerak dalam pengembangan ekosistem usaha di Bali sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan usaha – usaha rintisan berbasis teknologi informasi. Program pendampingan yang dilaksanakan dirancang sedemikian rupa dari tahap pra-inkubasi, inkubasi, hingga pasca inkubasi sehingga mampu memberikan pelayanan sesuai fase pengembangan usaha peserta. Di akhir tahun 2021 ini, ITB STIKOM Bali kembali menjadi PTS No. 1 dari 161 PTS di Bali Nusra berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities, ungkap Dadang.(pur)