Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2022 PT Astra International Tbk

WhatsApp
(Foto/ist)
(WARTADEWATA.COM) - Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2022 PT Astra International Tbk menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini bisa dilihat dari Laba bersih per saham meningkat 84% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penjualan mobil meningkat 44%, sedangkan penjualan sepeda motor menurun 6%. Kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Kinerja Agribisnis yang lebih baik. Posisi keuangan dan pendanaan yang kuat. “Grup membukukan kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2022, didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi. Meskipun situasi pandemi telah membaik, Grup diperkirakan akan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid-19 dan tantangan eksternal lainnya. Namun demikian, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, Grup berada pada posisi yang tepat untuk mencari peluang bisnis baru guna mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ungkap Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International Tbk dalam siaran pers yang diterima wartadewata.com Rabu (27/4/2022).
Laporan Presiden Direktur
Kinerja
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2022 sebesar Rp 71,9 triliun, meningkat 39% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021. Laba bersih Grup meningkat 84% menjadi Rp 6,9 triliun, mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis Grup, khususnya, divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis. Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 4.427, meningkat 4% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 36,2 triliun pada 31 Maret 2022, dibandingkan Rp 30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak
perusahaan jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp39,3 triliun pada 31 Maret 2022.
Kegiatan Bisnis
Laba bersih Grup pada kuartal pertama tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021.
Otomotif
Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 56% menjadi Rp 2,2 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan. Berikut adalah ikhtisarnya:
• Penjualan mobil nasional meningkat 41% menjadi 264.000 unit pada kuartal pertama tahun 2022 (sumber: Gaikindo), dimana beberapa produk mendapatkan insentif sementara pajak penjualan barang mewah. Penjualan mobil Astra meningkat 44% menjadi 142.000 unit dengan pangsa pasar meningkat dari 53% menjadi 54%. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 17 model baru dan 5 model revamped.
• Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 2% menjadi 1.263.000 unit pada kuartal pertama tahun 2022 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 6% menjadi 952.000 unit, yang disebabkan oleh masalah pasokan semikonduktor. Pangsa pasar juga mengalami penurunan. Selama kuartal ini, telah diluncurkan 1 model baru dan 6 model revamped.
• Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 37% menjadi Rp225 miliar pada kuartal pertama tahun 2022, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan ekspor.
Jasa Keuangan
Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 50% menjadi Rp 1,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2022 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen. Berikut adalah ikhtisarnya:
• Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 28% menjadi Rp24,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 55% menjadi Rp385 miliar. Kontribusi laba bersih dari
bisnis Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance (FIF), meningkat 84% menjadi Rp 755 miliar.
• Total pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat sebesar 141% menjadi Rp3,3 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 54% menjadi Rp20 miliar.
• PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp341 miliar, terutama disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), mencatatkan penurunan premi
bruto (gross written premium) sebesar 15% menjadi Rp1,3 triliun.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 138% menjadi Rp 2,6 triliun, disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Berikut adalah ikhtisarnya:
• PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan
peningkatan laba bersih sebesar 131% menjadi Rp4,3 triliun.
• Penjualan alat berat Komatsu meningkat 146% menjadi 1.694 unit. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
• Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 9% menjadi 207 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara mengalami penurunan sebesar 12% menjadi 24 juta ton.
• Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan penurunan penjualan batu bara sebesar 21% menjadi 2,9 juta ton, termasuk penjualan 611.000 ton metallurgical coal, namun harga jual yang tinggi lebih dari cukup mengimbangi dampak penurunan volume.
• PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 22% menjadi 74.000 ons.
• Perusahaan kontraktor umum yang 82,2% sahamnya dimiliki UT, PT Acset Indonusa
Tbk (ACSET), melaporkan rugi bersih sebesar Rp25 miliar, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp80 miliar pada periode yang sama tahun 2021, terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya peluang pekerjaan proyek konstruksi selama masa pandemi.
Agribisnis
Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 198% menjadi Rp 385 miliar. Berikut adalah ikhtisarnya:
• PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 198% menjadi Rp 483 miliar.
• Harga minyak kelapa sawit meningkat 53% menjadi Rp14.912/kg.
• Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya lebih rendah 15% menjadi 385.000 ton.
Infrastruktur dan Logistik
Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 181% menjadi Rp118 miliar, yang disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik. Berikut adalah ikhtisarnya:
• Pendapatan dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 28%, termasuk kontribusi dari ruas jalan tol Pandaan-Malang yang baru diakuisisi.
• Astra mempunyai kepemilikan saham di 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
• Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) menurun 5% menjadi Rp36 miliar, terutama karena penurunan marjin operasi dan penjualan kendaraan bekas, meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan meningkat 10% menjadi 24.600 unit.
Teknologi Informasi
Divisi teknologi informasi Grup, diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12 miliar, dibandingkan Rp 1 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin operasi.
Properti
Laba bersih dari divisi properti Grup meningkat sebesar 8% menjadi Rp 53 miliar, terutama karena pengakuan laba yang lebih tinggi dari Asya Residences.
Prospek Bisnis
Grup membukukan kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2022, didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi. Meskipun situasi pandemi telah membaik, Grup diperkirakan akan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid -19 dan tantangan eksternal lainnya. Namun demikian, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, Grup berada pada posisi yang tepat untuk mencari peluang bisnis baru guna mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.(rls)
Scroll to Top