Metaverse, pengalaman imersif terpadu di mana dunia fisik dan dunia digital saling terkait, membutuhkan konektivitas canggih 5G. Di situlah perusahaan telekomunikasi digital bisa menjadi titik masuk dan memainkan peran penting.
(WARTADEWATA COM) – Indosat Ooredoo Hutchison, dengan visinya menjadi perusahaan telekomunikasi digital pilihan di Indonesia, Sabtu (30/4/2022) mempersembahkan THIS: The IOH Show, dan untuk episode pertama ini berbagi pemikiran tentang Metaverse sebagai teknologi besar berikutnya. Membawa tema ’Pack Your Bags to Metaverse’, bersama dengan raksasa teknologi Meta, perusahaan menyoroti bagaimana Metaverse menghadirkan kasus penggunaan 5G terbaik untuk telekomunikasi digital.
Metaverse menjanjikan interaksi sosial generasi berikutnya di mana dunia digital tampak realistis namun tak terbatas. Dibentuk oleh virtual reality (VR), augmented reality (AR), kecerdasan buatan (AI), dan blockchain, Metaverse berfokus pada membangun kehadiran di alam semesta virtual untuk meningkatkan pengalaman manusia. Meskipun berada di awal evolusinya, Metaverse menarik investasi besar di seluruh industri secara global dan di Indonesia, dengan peluang pendapatan potensial, menurut Bloomberg[1], mencapai $800 miliar pada tahun 2024.
Chief Enterprise Data Analytics Officer IOH, Chirag Sukhadia, mengatakan, “Metaverse, yang membawa kita ke fase internet berikutnya, telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir ini dan mengalami percepatan sejak pandemi. Ini memberikan peluang besar bagi perusahaan telekomunikasi digital untuk menjadi titik masuk berkat konektivitas canggih dan latensi yang lebih rendah yang ditawarkan oleh teknologi 5G. Kami bersemangat memainkan peran penting untuk bergerak maju dengan ekosistem besar kami, basis pelanggan, dan kolaborasi ekstensif dengan mitra teknologi raksasa, termasuk Meta,” ujarnya.
Chirag percaya bahwa kunci masa depan Metaverse adalah ekosistem yang berkembang, didorong oleh tiga dasar: kehadiran, interoperabilitas, dan adopsi pelanggan. Yang pertama adalah hadirnya perangkat berteknologi VR/AR yang terjangkau, seperti headset. Yang kedua adalah interoperabilitas, yang berarti kemampuan untuk berpindah dengan mulus di antara ruang virtual sambil mempertahankan aset virtual yang sama; dengan demikian, standardisasi teknologi menjadi penting. Yang terakhir adalah adopsi pelanggan besar-besaran di semua segmen, bukan hanya generasi muda.
Menurut Chirag, Indosat Ooredoo Hutchison memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem dengan dua produk andalannya, IM3 dan 3, yang memiliki basis pelanggan besar di semua segmen. Selain itu, kolaborasi yang diperkuat perusahaan dengan mitra strategis global, termasuk Cisco, Ericsson, Huawei, dan Nokia, memungkinkan interoperabilitas. Apalagi, komitmen kuat perusahaan dalam menyediakan layanan komersial 5G, yang dimulai sejak diluncurkan tahun lalu di Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Perusahaan juga berencana untuk mengintegrasikan jaringan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan j.angkauan di dalam ruangan dan kapasitas jaringan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, katanya.
Episode pertama THIS diselenggarakan secara virtual dengan pembicara Chirag Sukhadia dari IOH dan Karan Khara dari Meta. Program THIS akan dilakukan bulanan yang membahas masa depan teknologi dan digital dengan lebih banyak pembicara yang memiliki berbagai latar belakang melalui saluran YouTube Indosat. Informasi lebih lengkap silakan ikuti Instagram @indosat.(rls)
Episode Pertama IOH Show (THIS) Menggali Masa Depan Metaverse 5G dengan Meta
WhatsApp