RS Premier Bintaro Gelar Disphoria Di Bali

WhatsApp
CEO Rumah Sakit Premier Bintaro, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MHKes.
(WARTADEWATA.COM) - Rumah Sakit (RS) Premier Bintaro adalah bagian dari Ramsay Sime Darby Health Care Group, grup rumah sakit swasta yang memiliki lebih dari 100 rumah sakit dan fasilitas di Australia, Inggris, Prancis, Malaysia, dan Indonesia. RS Premier Bintaro adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang terakreditasi menggunakan standar Joint Commission International ( JCI ) edisi ke empat. JCI adalah organisasi akreditasi internasional, bagian dari Akreditasi Komisi Gabungan Organisasi Perawatan Kesehatan (JCAHO-USA). Kali ini RS Premier Bintaro hadir di Bali serangkaian Disphoria (Diskusi Seni dan Olahraga) yang didedikasikan untuk atlet, pelatih, dan tim kesehatan olahraga. Dalam gelaran ini RS Premier Bintaro bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali dan Universitas Bali Internasional. Disphoria ini digelar pada Rabu (5/10/2022) di Dharma Negara Alaya (DNA Art and Creative Hub Denpasar). Disphoria ini menampilkan talkshow kesehatan, pertunjukan seni bela diri, pantomime, workshop, dan band akustik. Talkshow ini mengambil topik “Sport Injury Management Update” yang dibawakan oleh dr. Septo Adji H., Sp.OT dan dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO. Sementara sport workshop “Penanganan Cedera pada Atlet” disajikan oleh dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO. dan dr. Chikih, MKK. DMA. Sementara topik “Penanganan Tapping untuk Cedera Olahraga” dipaparkan oleh I Made Dhita Prianthara, S.Ft., M.Fis., Ftr. CEO RS Premier Bintaro, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MHKes. ditemui disela-sela acara Disphoria di Denpasar mengungkapkan para dokter dan rumah sakit di dalam negeri sejatinya tidak kalah berkualitas dari layanan kesehatan di luar negeri. “Namun faktanya masyarakat kita di Indonesia lebih percaya layanan kesehatan di luar negeri dibandingkan di dalam negeri sendiri. Padahal sejatinya kita sama sekali tidak kalah dari segi kualitas pelayanan, baik dokter maupun peralatan medis penunjang lainnya. Sebanyak 97 triliun rupiah dana dari masyarakat Indonesia lari ke luar negeri hanya untuk berobat. Fakta ini saya dinilai sebagai sesuatu yang patut disayangkan. Dan ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama, bagaimana caranya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit di dalam negeri,” ungkap dr. Martha. Terkait RS Premier Bintaro dr. Martha menjelaskan “Mother board kami ada di Australia. Pertama kali mereka akuisisi rumah sakit lama di Jakarta dan sekarang menjadi RS Premier Jatinegara. Setelah itu, founder hospital group kami membangun rumah sakit secara bersamaan di Surabaya dan Bintaro. Jika pertanyaannya apakah akan memperluas di Indonesia sehingga tak hanya 3 rumah sakit ? Memang sekarang sedang diagendakan dan ingin sekali punya sister company di Bali. Seperti kita tahu Bali adalah pintu masuk orang-orang asing ke Indonesia. Kita sedang berpikir bahwa one day kita akan punya adik dari 3 rumah sakit sebelumnya di Bali. Dengan kehadiran kami yang bersertifikasi internasional di Indonesia, tidak ada alasan untuk berobat ke luar negeri,” tegas dr. Martha.(pur)
Scroll to Top