(WARTADEWATA.COM) DENPASAR - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali terus menunjukkan kinerja positif di tengah dinamika perekonomian nasional. Hingga akhir Juni 2025, bank kebanggaan masyarakat Bali ini berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan pada sejumlah indikator utama.
Berdasarkan data kinerja semester I 2025, total aset Bank BPD Bali tercatat mencapai Rp40,41 triliun atau tumbuh sebesar 8,85 persen dibandingkan posisi Juni 2024 yang sebesar Rp37,13 triliun.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH., MH., menjelaskan bahwa capaian tersebut menunjukkan kepercayaan nasabah dan masyarakat Bali yang terus meningkat terhadap layanan Bank BPD Bali. “Pertumbuhan aset ini menjadi bukti bahwa Bank BPD Bali tetap menjadi pilihan utama masyarakat Bali untuk menyimpan dan mengembangkan dananya,” ungkapnya.
Di sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BPD Bali juga membukukan pertumbuhan 6,58 persen yoy dari Rp31,66 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp33,74 triliun pada Juni 2025. Sementara penyaluran kredit tumbuh lebih tinggi, yakni sebesar 9,73 persen yoy, dari Rp22 triliun menjadi Rp24,14 triliun. “Kredit yang kami salurkan sebagian besar difokuskan untuk mendukung sektor produktif, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali,” terang Sudharma.
Untuk kredit UMKM sendiri, nilai penyaluran per Juni 2025 mencapai Rp12,17 triliun, naik 9,33 persen dibandingkan Juni 2024 yang sebesar Rp11,13 triliun, dengan share mencapai 50,42% dari total kredit. Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga pertengahan tahun telah terealisasi Rp935,64 miliar dari target Rp1.906 miliar hingga Desember 2025.
Laba Bank BPD Bali juga mencatatkan peningkatan signifikan sebesar 17,67 persen yoy, dari Rp545,85 miliar pada Juni 2024 menjadi Rp642,28 miliar pada Juni 2025. Fee Based Income atau pendapatan non-bunga tercatat tumbuh 12 persen yoy dari Rp62,42 miliar menjadi Rp69,91 miliar. Sementara pendapatan bunga kredit naik 7,37 persen yoy menjadi Rp1,32 triliun.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pun tetap terjaga baik di level 0,90 persen, menurun tipis dibandingkan Juni 2024 sebesar 1,32 persen. Rasio BOPO juga membaik ke level 61,38 persen dari sebelumnya 65,95 persen. “Kami terus berkomitmen menjaga kualitas kredit agar tetap sehat dan efisien,” tambah Sudharma.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) per Juni 2025 tercatat sebesar 71,55 persen, naik dari 69,50 persen di periode yang sama tahun lalu.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan pribadi dan memastikan akses serta penggunaan produk dan layanan keuangan secara luas Bank BPD Bali mendukung kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang berkolaborasi dengan program TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) berupa Literasi Keuangan dalam bentuk kegiatan Bank Goes To School (BGTS) dalam program Kejar (satu rekening satu pelajar) sebanyak 393 Sekolah dengan pembukaan sebanyak 3.836 rekening selain itu dalam bentuk perluasan Inklusi Keuangan Bank BPD Bali yang berfokus terhadap petani yakni dengan produk Kredit Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN) diharapkan melalui program Literasi dan Inklusi Keuangan dapat indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan di Provinsi Bali.
Menurut Sudharma, capaian ini tak lepas dari kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan, serta dukungan seluruh stakeholder, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha di Bali. Ia optimistis target-target hingga akhir tahun dapat tercapai bahkan melampaui, sejalan dengan upaya transformasi digital, penguatan layanan, serta inovasi produk yang terus dilakukan.
“Bank BPD Bali akan terus berbenah dan berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Bali. Ke depan, kami berharap kinerja positif ini dapat berkontribusi nyata pada perekonomian Bali yang berkelanjutan,” pungkas I Nyoman Sudharma.
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, disamping menerapkan prinsip kehati-hatian, Bank melakukan inovasi berkelanjutan dalam digitalisasi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. Dengan maraknya penipuan melalui berbagai modus, salah satunya seperti phising yang beredar saat ini, Bank BPD Bali menghimbau masyarakat agar waspada terhadap informasi yang beredar melalui akun-akun media sosial ataupun sumber informasi lainnya tidak mudah percaya pada informasi yang didapatkan dari sumber yang tidak jelas. Tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan dari orang lain atau pihak yang mengatasnamakan Bank BPD Bali seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan lainnya. Memastikan informasi resmi yang didapat berasal dari Call Center Bank BPD Bali Call 1500 844.(ist)