(WARTADEWATA.COM) - KBA Tegeh Sari binaan Astra melalui Komunitas Natah Rare mengadakan Pasraman Hijau yang ke-2 selama seminggu penuh pada 18 hingga 25 Juni 2023.
Program hari pertama adalah pembukaan acara oleh Lurahan Tonja, Denpasar. Kemudian dilanjutkan dengan edukasi dan games pemilahan sampah berbasis sumber, pengenalan 5 sampah plastik yang dilarang (Ban The Big 5) dan pembuatan handycrat dengan memanfaatkan koran bekas.
Hari Kedua dilanjutkan dengan eksplorasi kebun. Program kegiatan eksplorasi kebun yang dibagi ke dalam beberapa pos termasuk membuat kompos, menanam, sampai memanen. Kegiatan ini diselingi dengan games yang seru seperti mencari warna yang ditentukan dari apa yang ada di kebun.
Hari Ketiga, yaitu Mendongeng & Eco Color. Kegiatan menggambar dan mewarnai dengan warna alam, serta belajar cara mendongeng melalui games.
Hari keempat dan kelima, yaitu pelatihan project. Siswa SD diuji kreatifitasnya yaitu membuat project concept untuk ditampilkan pada hari terakhir. Presentasi mural hasil lukisan eco color, musikalisasi puisi dan komitment lingkungan.
Pada kegiatan Pasraman Hijau ini terdapat empat kebun serupa yang dikelola oleh siswa, anggota banjar dan ibu-ibu PKK. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa merupakan sebuah pasraman hijau bagi siswa untuk mengenal lingkungan dan perkebunan sejak dini.
Dari sini nanti mereka juga menerapkannya di rumah masing-masing untuk membuat kebun sederhana. Selain kegiatan untuk siswa, juga digelar panen cabai dan sayur. Hasil panen tersebut kemudian disumbangkan ke dapur umum korban kebakaran di Dusun Wanasari Denpasar.
Hari ke-6 Ujian Kenaikan Tingkat ke 4 Sanggar Tari. Sanggar Seni Natah Rare dengan Peserta 54 siswa.Tarian yang diuji adalah Tari Pendet, Tari Puspanjali, Tari Margapati, Tari Kebyar Duduk, Tari Condong dan Tari Tenun
Hari Ke tujuh merupakan penutup. Pameran STAR, Penyerahan Hadiah Pemenang Ujian Kenaikan Tingkat Sanggar Tari Sanggar Seni Natah Rare masing masing Kategori, Penampilan Dolanan, dan Penampilan Project berupa presentasi lukisan eco color dan musikalisasi puisi.
Ketua Korwil Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa Suraputra menyampaikan bahwa “Tantangan utama yang sedang dihadapi bersama adalah konsep hidup berkelanjutan dengan ketahanan pangan. Konsep ini tidak rumit, bisa diimplemetasikan siapa saja. Pasraman ini mengajarkan prosesnya, alasannya, dan bagaimana caranya," ujar Ibhe sapaan akrab Ida Bagus Astawa Suraputra.
Keberlanjutan merupakan proses tanpa henti bagaimana mengedukasi satu generasi ke generasi berikutnya. Ketahanan pangan merupakan keberlanjutan sumber energi dan sangat lekat dengan kultur masyarakat Indonesia.
Kita harus menjadi support system untuk lingkungan kita sendiri. Sekecil apapun yang kita tanam hari ini pasti akan ada dampaknya. Saatnya bersama membangun support system , membentuk karakter siswa peduli lingkungan kemudian secara beriringan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelajutan (sustainable development)
Pengurus kegiatan Pasraman Hijau, Gede Mantrayasa menyebutkan kegiatan aktif pasraman hijau mengisi waktu liburan siswa banyak diisi dengan kegiatan positif mengenal lingkungan dan perkebunan sejak dini. Terdapat empat kebun yang sama dikelola oleh siswa, anggota banjar dan ibu-ibu PKK di masing-masing area. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat diterapkan dilingkungan keluarga masing-masing,” tutupnya.(dha)