Gubernur Koster Ajak Pasikian Maha Semaya Warga Pande Turut Berperan dalam Pembangunan Bali

WhatsApp
(Foto/ist) Tampak suasana saat Gubernur Koster membuka acara Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali/Pusat, di Denpasar, pada Minggu, pada Minggu (13/7/2025).

(WARTADEWATA.COM) JAKARTA – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Pasikian Maha Semaya Warga Pande di provinsi setempat turut berperan aktif untuk memajukan daerah sesuai dengan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan.

"Saya sangat berkepentingan dengan acara ini, apalagi sameton Pande selama ini sudah sangat guyub. Oleh karena itu, saya harapkan agar semua warga Pande dapat berkontribusi untuk pembangunan Bali sesuai dengan jabatan masing-masing," kata Koster saat membuka acara Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali/Pusat, di Denpasar, pada Minggu, pada Minggu (13/7/2025).

Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali/Pusat ini dihadiri sekitar 2.000 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Bali, serta perwakilan pengurus dari lima provinsi di Tanah Air.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi I DPRD Bali I Nyoman Budi Utama, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi  Bali IGAK Kartika Jaya Seputra, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, serta para undangan lainnya.

Koster menyatakan sangat mengapresiasi pasemetonan maupun pasikian yang ada di Provinsi Bali dengan caranya masing-masing dalam menjalankan bhisama leluhur untuk menjaga adat dan budaya Bali.

Melalui kesempatan tersebut, pihaknya juga berharap agar warga Pande juga dapat membangun hubungan yang harmonis dengan pasemetonan lainnya, serta bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun Bali sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru.

"Saya berharap Pasemetonan Pande agar selalu solid dan guyub dapat menjalankan swadharma sesuai dengan yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali," ujarnya.

Koster pun menyampaikan saat ini Bali dihadapkan pada sejumlah permasalahan kompleks serta fundamental yang berkaitan dengan alam, manusia dan kebudayaan Bali.

Diantaranya persoalan sampah yang telah menjadi masalah serius menjadi isu nasional dan global. Oleh karena itu, di Bali telah dilakukan Gerakan Bali Bersih Sampah dengan pengelolaan sampah berbasis sumber hingga pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.

"Saya minta agar semua masyarakat Bali, dimanapun bekerja, baik di hotel, pemerintahan dan desa supaya semuanya bersih dari sampah. Targetnya dalam dua tahun sudah bisa terkelola dengan baik," ucap Koster 

Masalah berikutnya terkait dengan kemacetan dimana-mana yang banyak dikeluhkan masyarakat. Terkait persoalan kemacetan di Bali ini sudah disiapkan rencana pembangunan infrastruktur jalan di Kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bupati/Wali Kota telah menyepakati untuk menyisihkan 10 persen dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) untuk pembangunan infrastruktur jalan yang rencananya mulai 2026 akan dibangun underpass.

Koster pun menegaskan ancaman yang berpotensi merusak adat dan  budaya Bali tidak boleh dibiarkan, karena sangat berpengaruh terhadap ekonomi dan pariwisata Bali. "Kita harus patuh dengan warisan adiluhung yang telah diwariskan para leluhur," ucapnya.

Menurut dia, Bali tetap dicintai dunia karena keunikan budaya dan keunggulannya yang tidak tertandingi. Tercatat kunjungan wisatawan mancanegara hingga akhir Desember 2024 mencapai 6,4 juta jiwa dan sudah melebihi jumlah kunjungan wisman sebelum pandemi COVID-19 atau yang pada 2019 tercatat 6,2 juta jiwa.

Sementara itu, I Gede Darmaja selaku Ketua Panitia Gelar Pasikian Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali/Pusat menyampaikan tema kegiatan kali ini adalah untuk Menguatkan Jati Diri Warga Pande Se-Nusantara Berlandaskan Bhisama Leluhur.

Sementara itu, Pande Nyoman Wahyu Suteja selaku Ketua Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali berpesan kepada seluruh warga Pande agar dapat

melaksanakan dharma sesana dan dharma negara. "Dalam melaksanakan dharma negara, mari kita melaksanakan program-program pemerintah," katanya.

Pande Suteja berharap apa yang sudah dicapai selama ini oleh Maha Semaya Warga Pande agar dilanjutkan untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Dalam kesempatan tersebut juga diisi dengan penyerahan penghargaan dan piagam kepada para tokoh terkait pelestarian dan pengembangan keris.

Selanjutnya diisi dengan Deklarasi Pasikian Maha Semaya Warga Pande (MSWP) yang diantaranya berisi deklarasi untuk mempererat pasemetonan serta senantiasa menghargai perbedaan.

Kemudian meningkatkan tanggung jawab sosial dan siap berkontribusi aktif dalam pemberdayaan masyarakat, pendidikan, ekonomi, pelestarian budaya dan program yang mendorong kemandirian warga. 

MSWP berkomitmen menjadi agen perdamaian demi ketentraman bersama dan melestarikan kearifan lokal dalam menjaga adat, seni budaya dan nilai luhur yang menjadi identitas bersama. 

MSWP membuka ruang sinergi dengan pemerintah dan lembaga adat untuk menciptakan program keberlanjutan yang berpihak pada masyarakat. "Kami siap bergerak mengabdi untuk masyarakat," ujarnya.(ris)

Scroll to Top