(WARTADEWATA.COM) – ASTRA selalu komitmen dalam pengembangan dan kelanjutan dari Desa Les menjadi Kampung Berseri Astra (KBA). Untuk itu, digelar kegiatan kolaborasi dengan penerima satu Indonesia Award dalam bentuk silaturahmi dan temu kenal yang dilaksanakan pada Sabtu (7/12/2024) disalah satu rumah makan di Denpasar. Kegiatan ini dihadiri Kordinator Wilayah (Korwil) Grup Astra Bali serta awak media, dibalut dengan makan siang bersama sekaligus mengumumkan Desa Les resmi menjadi KBA. Dengan demikian, maka Desa Les menjadi program KBA ke 3 setelah KBA Peguyangan dan KBA Tegeh Sari yang akan mendapat monitoring dari Astra.
Korwil Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa Suryaputra dalam sambutannya mengatakan Desa Wisata Les memiliki daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan resiliensi yang sesuai dengan unsur dan standar dari program KBA.
“Dengan bergabungnya Desa Les tentunya akan menambah keberagaman karakter dari KBA dan DSA yang ada di Bali. Kami di korwil Bali akan selalu beriringan dan mensupport KBA dengan kegiatan kemasyarakatan yang berimpak positif untuk warganya. Kami berharap Desa Les ini bisa menjadi contoh untuk desa lainnya yang sangat mandiri dalam pengembangan kearifan lokal yang dimiliki. Selanjutkan mari kita bersama-sama menjalankan program KBA dan DSA sesuai program CSR Astra dengan fokus pada pengembangan kampung atau daerah terpadu yang mengusung 4 pilar program CSR (Pilar Pendidikan, Pilar Lingkungan, Pilar Pengembangan Ekonomi Masyarakat (UMKM) dan Pilar Kesehatan,” ujar Ibhe sapaan akrab .Ida Bagus Astawa Suryaputra.
Selain itu program KBA ini turut serta membantu pemerintah dalam memenuhi program SDGs (Sustainabile Development Goals) dan mendukung tercapainnya Astra 2030 Sustainability Aspiration.
Kepala Desa Les, Gede Adi Wistara dalam pemaparannya sekaligus mengumumkan Desa Wisata Les, kecamatan Tejakula kabupaten Buleleng, Bali mendapat penghargaan sebagai Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang mana penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana.
“Kami sangat bangga dengan prestasi ini, yang mana seiring proses pengembangan desa kami mengalami berbagai permasalahan namun dengan satu tekat dan pemikiran yang sama, kami warga Desa Les ingin mengubah desa kami menjadi desa yang bisa bermanfaat dan berdampak positif untuk mayarakat. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin promosikan sejumlah objek wisata andalan di desa Les yang sangat lengkap. Dimulai dari atraksi wisata alam, desa Les memiliki luas pantai empat kilometer yang dikelola untuk aktivitas laut, seperti berenang, menyelam, snorkeling, hingga konservasi terumbu karang. Semoga apa yang kami bangun bersama-sama akan berimpak positif,” harapnya.
Kegiatan temu kenal yang sekaligus silaturahmi ini ditutup dengan foto bersama dan memberikan cenderamata berupa hasil olahan garam dan gula aren khas Desa Les. Desa Les adalah desa yang dikenal sebagai sentra produksi garam organik. Sebagai salah satu desa Bali kuno, di Desa Les ada tradisi leluhur yang terus dilestarikan warga dan bahkan menjadi salah satu atraksi wisata. Mereka memproduksi garam organik dengan cara unik. Jadi, pembuatannya menggunakan media tanah. Kandungan mineral baik di tanah terkandung juga di garam. Astra untuk hari ini dan Masa Depan Indonesia.(ist)