(WARTADEWATA.COM) - BRI REI Expo 2022 merupakan pameran perumahan terlengkap dan termegah tahun ini di Bali. Event ini terlaksana berkat kolaborasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Bali. Gelaran ini dihelat selama 10 hari (8 hingga 17 Juli 2022) di Level 21 Mall Denpasar. Masyarakat Pulau Dewata pun bisa berburu hunian idaman di BRI REI Expo 2022 ini karena menyuguhkan sebanyak 1.500 hunian baru, baik klasifikasi subsidi maupun komersil (non subsidi). Adapun harga yang ditawarkan mulai dari Rp168 juta hingga Rp 3 miliar. Tidak itu saja, berbagai gimmick ditawarkan pihak developer dan BRI selama event ini. Gimmick developer meliputi promo down payment (DP) 0%, diskon pre-sale hingga Rp 55 juta, free BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) atau pajak pembelian serta biaya balik nama untuk notaris. Developer juga menawarkan free aksesoris seperti kanopi, pagar, batu sikat, water heater, tandon, dan fully purnished.
Sedangkan BRI menyuguhkan promo suku bunga 2,88% di tahun pertama untuk rumah komersil, asuransi jiwa bagi suami istri dengan pertanggungan maksimal Rp 45 juta per orang selama satu tahun, dan fixed rate 5% bagi ASN, TNI, Polri (ASTRI) selama tenor berjalan.
BRI pun menawarkan promo DP mulai 0%, bebas admin, dan provisi khusus KPRS (Kredit Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya) untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Ikang Fawzi usai pembukaan BRI REI Expo 2022 di Level 21 Mall, Jumat (8/7/2022) mengungkapkan, BRI REI Expo sebagai waktu tepat untuk membangkitkan sektor properti Pulau Seribu Pura. "Dua tahun benar-benar tidur akibat pandemi Covid-19, sekarang ini waktu kembali bangkit, dan itu momentumnya kita manfaatkan," ungkapnya.
Menurut Ikang "Kita sadari, semua stakeholder menyadari dari sisi pengembang kita dua tahun suffer (menderita), sekarang dong kita jualan," ucapnya.
Ikang mengingatkan, developer yang ingin meningkatkan penjualan, harus menyiapkan produk dengan konsep terbaik. "Seperti saya bilang, ada perubahan-perubahan konsep dalam membeli rumah. Ada tiga faktor, kesehatan, digitalisasi/modern, dan energi baru terbarukan/green economy. Konsep perumahannya bisa mengarah kesitu," ujarnya.
"Saat ini masyarakat memiliki ketertarikan luar biasa untuk memiliki rumah. Terlebih saat ini perekonomian masyarakat mulai pulih, pasca terimbas pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, kata Ikang.
Disebutkan "Pasar sudah lama vacumĀ (tidak belanja). Sekarang dia benar-benar harus belanja produk yang bisa menjawab semua permasalahan. Apa itu? soal kesehatan sudah pasti, kemudian juga harus punya rumah yang benar-benar aman. Tapi yang paling penting harga rumah harus terjangkau. Habis suffering, masyarakat juga tidak benar-benar kuat. Itu terjangkau dengan arti kata, banyak cara untuk memperoleh rumah," sebut Ikang.
Ikang juga mengatakan, banyak fasilitas bagi developer untuk memanfaatkan momentum ini. Salah satunya suku bunga perbankan yang relatif berpihak bagi masyarakat dan developer, lanjutnya.
"Momentum ini belum pernah ada selama saya berbinis di dunia properti. Ini momentum yang jarang terjadi. Dimana semua stakeholder sepakat memberikan pelayanan terbaik buat konsumen. Jadi bukan basa-basi kalau saya bilang this time to buy, itu benar-benar potensi yang besar," tegasnya.
Sementara Ketua DPD REI Bali, I Gede Suardita di tempat yang sama mengungkapkan optimis event ini akan menjaring banyak konsumen. "Saya setuju dengan pernyataan Kakanda saya, Waketum Ikang Fawzi, kita sekarang time to buy. Dimana kita juga dalam hal ini REI Bali menghilangkan kesan eksklusif kita. Kita dulu terkenal menjual rumah komersil yang middle up sampai ke villa, untuk tahun-tahun pandemi ini memang banyak mengajarkan kita untuk lebih down to earth. Dimana akhirnya rumah subsidi menjadi solusi," ungkapnya.
BRI REI Expo 2022 ini mayoritas menjual rumah subsidi. Dari total 1.500 hunian baru yang ditawarkan, 1.000 unit merupakan rumah subsidi, dan 500 berklasifikasi komersil (non subsidi). "Di Bali kan backlog perumahan untuk MBR (Masyarakat Berpengasilan Rendah) sekitar 15.000. Kita optimis menjual subsidi 1.000 unit itu pasti gampang terjualnya. Karena seperti kita ketahui, harganya terjangkau, suku bunga disubsidi sama pemerintah, apalagi bank sudah open border sekarang untuk pembiayaan khusus untuk MBR," beber Suardita.
"Satu lagi yang tidak kalah penting, khusus di Bali ekonomi sudah mulai bangkit. Pariwisata kita sudah mulai naik. Dan yang terakhir saya bilang selama pandemi Covid-19 ini, dulu kita tergantung dengan pariwisata hampir 80 persen, mengajarkan banyak masyarakat kita beralih ke sektor lain," terang Suardita.
Beralihnya sudut pandang masyarakat, kata Suardita menjadi waktu yang tepat bagi pengembang untuk menggarap potensi tersebut. Masyarakat yang dahulu menjadi pekerja pariwisata, kini banyak beralih sebagai pengusaha atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Makanya kita optimis, di momentum perdana ini, ini merupakan sejarah untuk DPD REI Bali," tutup Suardita.(pur)