Tertarik Kuliah Sambil Magang Online Singapura atau Kerja di Jepang, Calon Mahasiswa Baru ITB STIKOM Bali Membludak

WhatsApp
Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom, Direktur Kerja Sama, Pemasaran, dan Humas.
(WARTADEWATA.COM)– ITB STIKOM Bali kembali membuat gebrakan gemilang dalam urusan menjaring calon mahasiswa baru. Baru membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru Januari 2022 lalu, ITB STIKOM Bali sudah menjaring lebih dari 600 calon mahasiswa baru. “Kami sudah menjaring 600-an calon mahasiswa baru dan rata-rata mereka tertarik program magang online Singapura atau kerja di Jepang. Saat ini kami sedang penerimaan lagi yang akan berakhir 12 Maret 2022,” terang Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom, Direktur Kerja Sama, Pemasaran dan Humas ITB STIKOM Bali, kepada wartawan di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Jumat (25/02/2022). Menurut Made Astiti, sasaran penjaringan mahasiswa baru kali ini adalah para siswa yang sudah tamat tahun lalu atau dua – tiga tahun sebelumnya yang ingin melanjutkan kuliah dan siswa kelas 12 yang akan tamat pada Mei 2022 nanti. “Bagi adik-adik yang sebentar lagi tamat, segera daftarkan diri menjadi warga kampus IT terbaik di Bali. Jangan ditunda lagi, bisa ambil kelas reguler pagi, malam atau ikut program magang online Singapura atau kuliah sambil kerja di Jepang,” ajak Made Astiti. Khusus untuk lulusan lama SMA/SMK, Astiti meyakini akibat imbas pandemi Covid – 19 banyak siswa belum melanjutkan pendidikan tinggi karena terkendala biaya. Karenanya ITB STIKOM Bali mengambil terobosan mengatasi masalah biaya pendidikan agar para siswa bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Caranya bagaimana? “Kami mengajak mereka kuliah di STIKOM Bali sambil magang online di Singapura atau kerja di Jepang. Untuk magang online Singapura hanya bayar kuliah di tahun pertama saja, lalu biaya kuliah tahun kedua, ketiga, dan tahun keempat ditanggung oleh perusahaan penerima mahasiswa magang di Singapura. Mahasiswa juga mendapat uang saku bulanan sejak tahun kedua sebesar Rp 1,5 juta/bulan, tahun ketiga Rp 3 juta/bulan, dan tahun keempat Rp 3,7 juta per bulan. Kalau orangtuanya tidak punya cukup uang untuk pembayaran tahun pertama, bank mitra STIKOM Bali yang akan talangi, kemudian mahasiswa membayar secara cicilan mulai tahun kedua hingga tahun keempat. Jadi, hitung-hitung kuliah gratis,” beber Made Astiti. Begitu juga kalau mahasiswa mau kuliah sambil kerja di Jepang dan kesulitan biaya, tidak usah khawatir, bank mitra ITB STIKOM Bali siap mendanai dulu baru mahasiswa bayar setelah kerja di Jepang. "Program ini resmi, kami bekerja sama dengan BP2MI, jadi menggunakan visa kerja dan tentu gaji lebih besar dari magang, rata-rata Rp 20 juta per bulan," lanjutnya. Lebih jauh Ni Made Astiti memaparkan, program kuliah sambil magang online ini atas kerja sama ITB STIKOM Bali dengan Lithan Educlass Singapura. Mekanismenya, para peminat terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa baru pada laman https://siap.stikom-bali.ac.id/, mengikuti test wawancara, setelah dinyatakan lulus barulah melakukan registrasi ulang untuk mendapatkan nomor induk mahasiswa (NIM). “Setelah itu mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta magang menggunakan NIM-nya pada lamam : https://siap.stikom-bali.ac.id/. Batch pertama sudah dimulai September 2021 diikuti lebih dari 100 mahasiswa, sedangkan bacth kedua akan dimulai pada Maret 2022. Kami mengajak adik-adik generasi muda Bali dan daerah lain yang belum melanjutkan pendidikan tinggi agar memanfaatkan peluang ini demi meraih masa depan,” terang Astiti. Astiti melanjutkan, ada empat manfaat kuliah sambil magang online di Singapura ini. Yakni mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Inggris kelas dunia, memperoleh pengalaman kerja internasional, mendapat serfikat magang internasional, dan memperoleh uang saku sehingga mampu membiayai diri sendiri tanpa tergantung dari orang tua. “Jika selama magang mahasiswa dinilai kinerjanya bagus, bukan tidak mungkin setelah lulus kuliah mahasiswa akan direkrut sebagai karyawan perusahaan asing tempat kerjanya dengan visa kerja sehingga penghasilannya lebih besar,” sebut Astiti. Astiti melanjutkan, perkuliahan tahun pertama menggunakan modul dari Lithan Educlass Singapura, tentu menggunakan bahasa Inggris tapi selama itu didampingi oleh dosen dari ITB STIKOM Bali. Lalu, pada bulan kesepuluh, para mahasiswa akan mengikuti test penempatan magang ke perusahaan yang diminati sesuai program studi (Prodi) yang diambil di ITB STIKOM Bali. “Bidang minat magang Digital Business untuk mahasiswa Prodi Bisnis Digital dan Prodi Manajemen Informatika. Software Engineering untuk mahasiswa Prodi Sistem Komputer, Prodi Teknologi Informasi, dan Prodi Manajemen Informatika. Bidang Digital System Administration untuk mahasiswa dari Proddi Sistem Informasi dan Prodi Manjemen Informatika,” jelas Astiti. Menurut Astiti “Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, kuliah sambil magang online di Singapura menjadi solusi bagi para orang tua untuk melanjutkan pendidikan putra – putrinya di ITB STIKOM Bali, ujarnya. (rls)
Scroll to Top