(WARTADEWATA.COM) - Keberadaan media online di bawah naungan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, diharapkan bisa menjadi acuan, maupun panutan bagi media lain. Yang mana, diharapkan, dalam setiap menyajikan berita, harus sesuai dengan fakta tanpa ada rekayasa atau informasi Hoaks/informasi bohong. Hal ini ditegaskan pengusaha lokal Bali, Gusti Ngurah Anom atau sering disapa Ajik Cok Krisna saat menerima audiensi dari jajaran AMSI Bali, pada Kamis (8/2/2024), di kediamannya di Denpasar.
Lebih lanjut kata Ajik Krisna, keberadaan media online diharapkan ikut membantu meningkatkan ekonomi di Bali termasuk juga pariwisata Bali. Salah satunya adalah selalu menyajikan berita-berita yang positif dan riil tanpa hoaks.
Hal itu kata dia, penting untuk menjaga keberlanjutan pariwisata Bali. “Intinya AMSI Bali harus terus menyampaikan berita-berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, yang riil tanpa hoaks. Karena terus terang saja, saya sangat tidak suka dengan adanya informasi hoaks, yang dapat merugikan kita semua,” ucapnya.
Jika diibaratkan membuat berita, seperti dirinya yang menjadi seorang pebisnis, tentu dalam menjalankan bisnis itu harus murni, tulus tanpa ada kebohongan. Begitu juga dalam menyajikan berita, agar selalu menyampaikan informasi yang berbobot. “Pesan saya kepada AMSI Bali, agar selalu menampilkan berita berita yang berbobot, sehingga bisa menjadi contoh panutan oleh media-media lain,” harapnya.
Tentu dengan harapan, bagaimana bisa menghidupkan ekonomi dan pariwisata di Bali, bukan hanya untuk Krisna Oleh-oleh, bukan hanya perusahaannya yang dia miliki. Artinya bagaimana ekonomi di Bali bisa berkembang.
Terkait dengan apa kegiatan yang akan digelar AMSI Bali dalam waktu dekat ini, pihaknya siap mensupport. Termasuk setiap kegiatan yang sifatnya positif, apalagi untuk memajukan pariwisata Bali. “Saya sangat mensupport. Apalagi kegiatan yang dilaksanakan oleh AMSI Bali,” ujarnya.(pur)